Kegiatan Pemberian Mufrodat Sebagai Sarana Penguatan Bahasa Arab
Sulamul Huda – Pagi-pagi setelah subuh para santri mukim Sulamul Huda sudah berbaris rapi membentuk saf di teras masjid. Hari Senin, Rabu, dan Jumat pagi merupakan waktu untuk pemberian mufrodat atau kosa kata dalam bahasa arab. Para santri sudah membawa buku tulis sejak berangkat ke masjid saat suara murottal berbunyi.
Kegiatan pemberian mufrodat merupakan sarana untuk memberikan santri kosa kata baru dalam bahasa arab yang bisa digunakan untuk percakapan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada santri untuk berbicara sekaligus memperkaya kosa kata dalam bahasa arab. Seperti halnya pagi ini, Senin (6/3) para santri yang terdiri atas santri putra dan putri sudah duduk rapi bersiap menyimak penyampaian mufrodat.
Setiap pertemuan akan membahas kosa kata yang berbeda-beda dengan pengelompokan tema yang sesuai dengan tempat kosa kata itu biasa dipakai. Misalnya tema kosa kata adalah “Di Masjid”, maka penyampaian mufradat akan berupa kosa kata apa saja yang biasa digunakan dan muncul saat berada di masjid. Biasanya satu tema menghabiskan sekitar tiga hari penyampaian atau bisa dikatakan dalam sepekan para santri akan mendapatkan seluruh kosa kata dalam satu tema tersebut. Pada akhir pertemuan sebelum berganti tema, akan diadakan ujian untuk mengukur dan memberi evaluasi santri perihal sejauh mana pemahaman dan hafalan mereka terkait mufrodat yang telah diberikan.
Para ustaz yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah ustaz-ustazah yang berada dalam jajaran pengasuhan. Setiap ustaz telah diberi amanah tema yang bermacam-macam dengan jadwal yang telah ditentukan oleh mudir (pimpinan pondok). Tak sekadar menyampaikan secara langsung, tapi ustaz-ustazah juga dianjurkan membawa wasailul idhoh atau peraga untuk mempermudah pemahaman santri dalam menerima kosa kata yang disampaikan.
Ustaz Nahwa yang berkesempatan mengisi pemberian mufrodat pagi itu mengungkapkan kesan dan harapannya untuk para santri. Pihaknya bersemangat dan bahagia bisa turut andil dalam kegiatan tersebut. Pasalnya pagi-pagi sebelum subuh ia telah mempersiapkan bantal, guling, dan benda apa saja yang ada di kamar, karena saat itu ia mendapat amanah menyampaikan kosa kata seputar benda apa saja yang bisa ditemukan di dalam kamar.
“Cukup seru dan menyenangkan. Wasailul idhoh membantu santri lekas paham kosa kata yang saya sampaikan. Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berbahasa arab. Di samping berguna untuk menambah wawasan dan mempermudah mereka memahami pelajaran dengan pengantar bahasa arab saat di kelas”.
Pondok pesantren Sulamul Huda berusaha mencetak santri agar mampu berbahasa arab. Lewat kegiatan pemberian mufradat, para santri dididik dan diajari menerapkan bahasa arab dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini juga diharapkan mampu menjadi bekal santri saat kelak lulus dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.
Pewarta: Ikhsanudin/ Tim Humas dan SUHU Media